2008/11/17

Techno Fiesta di Kampus Hamamatsu

Musim gugur sudah tiba dan Shizuoka Daigaku Matsuri direncanakan akan diadakan pada bulan November, tepatnya pada hari sabtu dan minggu, 8 dan 9 November 2008. Tema yang diluncurkan kali ini adalah pesta teknologi, maklumlah kampus Hamamatsu dikenal sebagai Kougakubu alias Fakultas Teknik.


Dua hari Techno Fiesta diadakan, dua hari pula hujan turun menambah dinginnya udara musim gugur. Walaupun demikian cuaca tidak mengurangi minat masyarakat datang untuk ikut meramaikan ShizuDai Matsuri. Ada bermacam-macam acara yang diselenggarakan oleh masing-masing jurusan, kelompok penelitian maupun SAKURU (kelompok ekstrakulikuler) untuk meramaikan Techno Fiesta. Berikut ini adalah tulisan tentang hal menarik yang dilihat oleh penulis.



Eksperimen dalam laboratorium
Jurusan material sains mengadakan berbagai percobaan menarik untuk menarik minat anak-anak terhadap ilmu sains khususnya material.



Ada kelompok penelitian yang mengadakan acara membuat gambar warna-warni bagaikan sablon dengan senyawa polimer diatas kain. Acara ini ramai dikunjungi anak-anak yang ingin membuat gambar tokoh anime seperti Doraemon hingga Ponyo. Demi keamanan, semua anak-anak diwajibkan memakai jas lab dan kaca mata pelindung.



Kelompok peneliti lain menyelenggarakan percobaan membuat slime dari campuran Polivinyl Alcohol (PVA) dan Borax. Campuran ini dibuat berwarna warni sesuai dengan selera anak-anak yang membuatnya.


Adapula yang membuat hiasan dan gantung kunci dengan menggunakan perbedaan sifat logam dan kaca terhadap suhu tinggi. Diatas logam tembaga dibubuhi oleh serbuk gelas dengan pilihan gambar tertentu, kemudian dibakar dalam tungku hingga 850 derajat celcius dimana serbuk gelas meleleh mengikuti alur tembaga yang mulai melengkung dipengaruhi oleh tingginya temperature.


Yang membuat saya kagum adalah anak-anak yang rata-rata berusia 7 hingga 12 tahun itu banyak bertanya pada mahasiswa-mahasiswi yang membimbing mereka mengadakan percobaan. Bahkan adapula yang menanyakan pertanyaan yang cukup kritis kalau melihat usia mereka yang masih kecil.


Mereka bebas bertanya pada mahasiswa yang lebih tua tanpa sungkan ataupun dilarang oleh orangtua mereka, dan yang ditanya juga berusaha menjawab walaupun kadang-kadang ada pertanyaan yang tidak masuk akal. Maklumlah anak-anak. Saya berharap perguruan tinggi di Indonesia juga dapat melaksanakan acara serupa dengan mengundang anak-anak turut terlibat dalam eksperimen yang menyenangkan supaya mereka menjadi tertarik untuk belajar khususnya ilmu pengetahuan alam.

Selain itu juga diluar berjejer kios-kios yang menjajakan makanan khas matsuri (festival). Walaupun cuaca kurang bersahabat, para pengunjung tetap berkeliaran dengan menggunakan payung.


Kelompok ekstrakulikuler yang berorientasi dance menyelenggarakan tari-tarian dari tari tradisional, modern hingga yang khas dengan matsuri. Yang paling menarik adalah tarian kelompok MORNING MUSUKO yang memparodikan klip video grup girlband terkenal Morning Musume. Musume berarti anak perempuan dan Musuko berarti anak lelaki, sudah barang tentu para anggota Morning Musuko adalah mahasiswa pria yang berdandan manis dan cute ala Morning Musume. Sayangnya akibat terlalu asyik tertawa menonton Morning Musuko bernyanyi lip sing sambil nge-dance ala Morning Musume, saya lupa mengambil gambar buat kenang-kenangan.


Terakhir, yang menarik minat saya adalah panggung band mahasiswa yang tergabung dalam kelompok ekstrakulikuler musik. Sungguh tak disangka kalau kemampuan bermusik mereka sudah cukup baik dan mampu memainkan lagu-lagu musisi professional dengan baik. Bukan hanya cover band saja melainkan juga original band yang membawakan lagu ciptaan mereka sendiri. Menurut kabar salah satu dari band original ini akan membuat album indies (saya lupa nama grup ini, kalau ingat saya pasti tak akan ragu membeli album mereka).


Sedangkan cover band (band yang membawakan lagu musisi terkenal) yang paling menarik adalah “Soko-soko Dynamic“ yang merupakan cover band grup terkenal Tokyo Jihen. Walaupun ada beberapa cover band lain seperti Led Zeppelin, The Yellow Monkey, Sambo Master hingga X Japan, Soko-soko Dynamic benar-benar mencuri perhatian saya. Saya merasakan seakan-akan Tokyo Jihen sedang tampil LIVE didepan tanpa menyadari kalau didepan saya hanyalah anak-anak S1 tingkat empat yang akan lulus tahun depan.

Hujan berhenti turun ketika waktu menunjukkan pukul 3 sore. Jam 5 sore langit sudah berbuah menjadi gelap, maklumlah dimusim gugur waktu siang mulai lebih pendek dari pada waktu malam.

Tidak ada komentar: