2008/12/27

Merry Christmas and Happy New Year

Tulisan diatas banyak ditemukan di sepanjang jalan di jepang, terutama disekitar pusat keramaian kota-kota besar pada hari-hari menjelang natal dan tahun baru. Malah jika anda tinggal di Jepang anda akan mendapatkan banyak penawaran dalam menyambut natal dan tahun baru, baik itu berupa penjualan kue dan pernak pernik natal ataupun acara pesta. Apakah ini merupakan suatu gejala masyarakat Jepang banyak yang tertarik memeluk agama Kristen? Terlebih dahulu mari kita bagi 2 ucapan diatas dalam topik pembicaraan masing-masing.


Suasana didepan stasiun Nagoya yang dihiasi ornamen bersuasana Natal

Merry Christmas
Boleh dikatakan orang-orang Jepang sebagian besar agnostik kalau bukan atheis. Kalaupun mau dikelompokkan menurut ajaran agama, mereka adalah penyembah berhala modern dalam artian kata memuja materi (baik berupa harta maupun ilmu pengetahuan). Lalu bagaimana bisa masyarakat Jepang ikut merayakan natal? Mungkin jawabannya adalah glamour dan meriahnya suasana natal yang merupakan produk budaya Eropa. Penjelasan lebih lanjut lihat sini.

Perayaan natal jaman sekarang menjadi produk kapitalis dan konsumerisme yang tentu saja menarik minat masyarakat Jepang terutama kaum mudanya yang materialistis. Anda akan mendapatkan beberapa ungkapan menarik di Jepang sehubungan dengan hal ini, misalnya saja malam natal (Christmas eve) adalah malam yang romantis untuk mengadakan candle light dinner bersama sang pacar.

Alasan lainnya adalah natal merupakan suatu peristiwa budaya yang cukup menarik untuk dirayakan bersama-sama. Sekali lagi ini adalah peristiwa budaya, bukan agama. Jadinya sah-sah saja bagi mereka yang non-kristen untuk turut merayakannya. Ada sebuah joke menarik tentang peristiwa budaya ini.
“Orang Jepang dilahirkan sebagai Shinto, menikah sebagai Kristen, mati sebagai Buddha”.
Maksudnya adalah orang Jepang ketika bayi dibawa ke Jinja (kuil Shinto) untuk diberi nama, menikah di gereja, ketika mati di kremasi secara Buddhisme.

Walaupun cuma kalimat candaan, tapi banyak orang Jepang yang mengikutinya. Taruhlah kita bisa mengerti kalau pemberian nama di kuil Shinto dan kremasi secara Buddhisme merupakan produk budaya Jepang lama (Shinto produk asli Jepang dan Buddhisme masuk Jepang akhir abad 6 M), menikah di Gereja juga merupakan produk budaya modern yang merasuki Jepang, terutama budaya Eropa yang lengkap dengan pernak pernik seperti gaun pengantin yang cantik hingga ucapan “you may kiss the bride” disukai kaum muda di Jepang.


Suasana natal di sekitar Tokyo Tower, lengkap dengan pohon natal dan illumination

Belum lagi kebiasaan baru memasang lampu kerlap kerlip yang bukan hanya menghiasi pohon natal saja. Lampu-lampu kecil yang disebut illumination ini banyak menghiasi berbagai pelosok untuk ikut serta memeriahkan suasana natal dan tahun baru. Efek lampu illumination biasanya disebut shoumei (照明), sehingga penggunaan kata illumination dengan tulisan katakana イルミネーション menempati penggunaan kata tersendiri.

Happy New Year
Acara tahun baru memiliki sejarah yang sangat berbeda dengan acara natal, walaupun ucapan selamat natal sering dipadukan dengan ucapan selamat tahun baru. Di Jepang sendiri setelah hari natal lewat, ucapan selamat tahun baru dilakukan dengan bahasa Jepang tanpa embel-embel christmas (クリスマス). Setelah natal lewat, tahun baru adalah acara yang berdiri sendiri (berbeda dengan penganut agama Nasrani dan komunitas Eropa). Ini adalah bukti bahwa perayaan natal bagi masyarakat Jepang non-kristen tidak berkaitan dengan agama.

Acara tahun baru Jepang dan China memiliki beberapa kesamaan, malah pada awalnya tahun baru Jepang dirayakan bersamaan dengan tahun baru Imlek. Seperti yang kita ketahui bahwa budaya Jepang, Korea, Vietnam dan beberapa negara lain banyak dipengaruhi oleh China, termasuk sistem penanggalan (kalender). Pada jaman restorasi Meiji tahun 1873, pemerintah Meiji menetapkan sistem penanggalan baru yang berdasarkan kalender masehi. Otomatis perayaan tahun baru yang semulanya dirayakan pada awal musim semi berubah mengikuti kalender masehi yang bertepatan pada tanggal 1 Januari. Walaupun demikian, perayaan tahun baru Jepang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan negara-negara lain yang juga menganut sistem penanggalan masehi. Beberapa diantaranya:

1. Saling mengirim kartu pos alias nengajo (年賀状). Di Negara barat dan Indonesia mungkin dapat dianggap seperti kartu ucapan natal dan kartu lebaran. Biasanya dikirim sebelum akhir Desember sehingga Pak Pos di Jepang dapat mengirimkannya sampai dirumah tujuan pagi hari tepat pada tanggal 1 Januari.


Nengajo tahun 2009 yang menurut kalender China merupakan tahun sapi

2. Pengaruh budaya China masih bisa terlihat pada pemberian Otoshidama (お年玉) atau didalam budaya China biasanya disebut Hongbao alias Angpao (amplop merah) dalam dialek hokkian. Kalau di China biasanya diberikan dalam amplop berwarna merah (sesuai dengan namanya), di Jepang tidak demikian. Warna amplop relatif bebas walau warna dasar amplop umumnya putih yang disebut pochibukuro (点袋) dan biasanya diatas amplop dituliskan nama sang penerima.


Beberapa contoh otoshidama (お年玉)

3. Jika dinegara lain kebanyakan melaksanakan pesta hura-hura menyambut tahun baru dengan pesta kembang api, di Jepang justru sebaliknya. Masyarakat Jepang kebanyakan lebih memilih berkumpul sesama keluarga, makan mie soba bersama, lalu sekeluarga pergi ke Jinja (kuil Shinto) atau Otera (kuil Buddha) untuk berdoa. Tahun baru merupakan hari untuk berkumpul dengan keluarga. Kalau di Indonesia menyambut hari lebaran adalah hari mudik, maka di Jepang hari mudik nasional adalah pada saat menyambut tahun baru.

4. Ada kebiasaan masuk Ofuro (berendam di bathtub) dipagi hari pada hari tahun baru yang disebut asafuro. Walaupun ada orang yang melakukannya diwaktu yang tak ditentukan, tetapi kebiasaan ofuro dipagi hari hanya ada pada saat tahun baru.

Ada beberapa ucapan selamat tahun baru di Jepang. Ingat, ucapan sebelum dan sesudah tanggal 1 Januari (tengah malam) tidaklah sama. Dibawah ini ada 2 contoh pengucapan selamat tahun baru.

- Sebelum tanggal satu biasanya mengucapkan:
良いお年を迎え下さい – Yoi otoshi wo mukaekudasai
Atau biasanya disingkat dalam pengucapan menjadi
良いお年を – Yoi otoshi wo

- Setelah tanggal satu biasanya mengucapkan

(新年)明けましておめでとございます。今年もよろしくお願いします
(Shin nen) akemashite omedeto gozaimasu. Kotoshimo yoroshiku onegaishimasu
Kadang disingkat menjadi
明けましておめでとございます – Akemashite omedeto gozaimasu.

Karena pada saat posting, tahun baru masih belum lewat maka saya mengucapkan:
良いお年を (Yoi otoshi wo)

2008/12/09

Hongkat (HObi siNGKATan)

Sewaktu baru tiba di Jepang dan bahasa Jepangku masih hancur-hancuran, kadang dalam keadaan bingung kucoba untuk mencampurnya dengan bahasa Inggris. Hasilnya justru makin kacau, terutama dalam menyebut beberapa istilah bahasa Inggris yang orang Jepang suka menyingkatnya. Hingga kini hal seperti ini kadang masih terjadi. Ternyata orang Jepang sama saja dengan orang Indonesia yang hobi menyingkat kata, akan tetapi kalau bicara metoda penyingkatan kata yang kacau balau, Indonesia masih lebih unggul. Apalagi jika kata hasil singkatan tersebut lebih terdengar keren, tentu akan dengan senang hati dipakai. Contoh saja kata PEMILU yang tidak seimbang untuk menyingkat kataPEMILihan Umum, atau SEMBAKO yang merupakan kependekan SEMbilan BAhan poKOk. No comment deh buat membahas akronim ala orang Indonesia (lihat aja judul yang gue bikin).



省略 (shouryaku) alias singkatan, begitulah orang Jepang menyebutnya. Hampir sebagian besar singkatan yang dipakai merupakan bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Walaupun ada juga bahasa Jepang yang disingkat, tetapi jumlahnya tidak banyak. Yah, mungkin hal ini dilakukan supaya orang Jepang yang punya lidah sulit untuk mengucapkan bahasa Inggris dengan aksen yang benar menjadi lebih mudah menggunakannya.

Beberapa contoh yang sering dipakai (biasanya ditulis dengan huruf katakana):
Singkatan – Kalimat asli – Aksen pengucapan Jepang (Katakana)

Conveni – Convenience Store – Konbini (コンビニ)
Depart – Department Store – Depaato (デパート)
Air Con – Air Conditioner – Eakong (エアコン)
Remo Con – Remote Control – Rimokong (リモコン)
Car Navi – Car Navigator – Kaanabi (カーナビ)
Beit – Arbeit (bhs. Jerman) – Baito dari Arubaito (アルバイト)
Perso Con – Personal Computer – Pasokong (パソコン)
Cos Play – Costume Play – Kosupure (コスプレ)

Contoh kalimat asli jepang:
知財 (Chizai) - 知的財産 (Chitekizaisan) – kekayaan intelektual
就活 (shuukatsu) - 就職活動 (Shuushoku katsudou) - Aktivitas melamar pekerjaan

Beberapa nama penyanyi, grup band dan selebritis yang lumayan panjang juga disingkat oleh para fansnya seperti L'arc en Ciel jadi Laruku (ラルク), Mr. Children jadi Misuchiru(ミスチル) atau Kimura Takuya (木村拓哉) jadi Kimutaku (キムタク). Malah bintang film barat kayak Brad Pitt (jepang: Buraddo Pitto) tak lepas dari jeratan akronim menjadi Burapi (ブラピ). Belum lagi jaman sms kayak sekarang, tentu saja kata-kata panjang akan menjadi semakin pendek, hanya saja pemakai singkatan sms dengan istilah khusus kebanyakan kaum muda. Dengan semakin maraknya komunikasi lewat sms, singkatan-singkatan kalimat asli bahasa Jepang khas anak muda juga semakin banyak sekaligus juga tidak dimengerti masyarakat umum terutama orang tua.

2008/11/25

Remembering Good Old Day Part 1

When I live in Fujinomiya, I have several friend to share my hobbies including music and playing Guitar. There is one guy called Jerick Esguerra from Philipine who can sing very well and attracted me so much when he was singing Mr. Children's song titled "Sign".



After that, we were both asked by sensei to fill an event at school and guess what, since that day the duo guitar was formed.
All of songs that we performed are Japanese songs like Robinson from Spitz, Love Song from Luna Sea, and I Love You from Mr. Children or Funny Bunny from The Pillows.



Too bad, after graduated we were separated each other. He continued his education to Nichidai aka Nihon University and I arrive in Hamamatsu to take my master degree. Well, live goes on. Maybe some other time we can meet and play together again.

You can watch our performance by these links below:
Song title: Funny Bunny

Song title: and I Love You

2008/11/17

Techno Fiesta di Kampus Hamamatsu

Musim gugur sudah tiba dan Shizuoka Daigaku Matsuri direncanakan akan diadakan pada bulan November, tepatnya pada hari sabtu dan minggu, 8 dan 9 November 2008. Tema yang diluncurkan kali ini adalah pesta teknologi, maklumlah kampus Hamamatsu dikenal sebagai Kougakubu alias Fakultas Teknik.


Dua hari Techno Fiesta diadakan, dua hari pula hujan turun menambah dinginnya udara musim gugur. Walaupun demikian cuaca tidak mengurangi minat masyarakat datang untuk ikut meramaikan ShizuDai Matsuri. Ada bermacam-macam acara yang diselenggarakan oleh masing-masing jurusan, kelompok penelitian maupun SAKURU (kelompok ekstrakulikuler) untuk meramaikan Techno Fiesta. Berikut ini adalah tulisan tentang hal menarik yang dilihat oleh penulis.



Eksperimen dalam laboratorium
Jurusan material sains mengadakan berbagai percobaan menarik untuk menarik minat anak-anak terhadap ilmu sains khususnya material.



Ada kelompok penelitian yang mengadakan acara membuat gambar warna-warni bagaikan sablon dengan senyawa polimer diatas kain. Acara ini ramai dikunjungi anak-anak yang ingin membuat gambar tokoh anime seperti Doraemon hingga Ponyo. Demi keamanan, semua anak-anak diwajibkan memakai jas lab dan kaca mata pelindung.



Kelompok peneliti lain menyelenggarakan percobaan membuat slime dari campuran Polivinyl Alcohol (PVA) dan Borax. Campuran ini dibuat berwarna warni sesuai dengan selera anak-anak yang membuatnya.


Adapula yang membuat hiasan dan gantung kunci dengan menggunakan perbedaan sifat logam dan kaca terhadap suhu tinggi. Diatas logam tembaga dibubuhi oleh serbuk gelas dengan pilihan gambar tertentu, kemudian dibakar dalam tungku hingga 850 derajat celcius dimana serbuk gelas meleleh mengikuti alur tembaga yang mulai melengkung dipengaruhi oleh tingginya temperature.


Yang membuat saya kagum adalah anak-anak yang rata-rata berusia 7 hingga 12 tahun itu banyak bertanya pada mahasiswa-mahasiswi yang membimbing mereka mengadakan percobaan. Bahkan adapula yang menanyakan pertanyaan yang cukup kritis kalau melihat usia mereka yang masih kecil.


Mereka bebas bertanya pada mahasiswa yang lebih tua tanpa sungkan ataupun dilarang oleh orangtua mereka, dan yang ditanya juga berusaha menjawab walaupun kadang-kadang ada pertanyaan yang tidak masuk akal. Maklumlah anak-anak. Saya berharap perguruan tinggi di Indonesia juga dapat melaksanakan acara serupa dengan mengundang anak-anak turut terlibat dalam eksperimen yang menyenangkan supaya mereka menjadi tertarik untuk belajar khususnya ilmu pengetahuan alam.

Selain itu juga diluar berjejer kios-kios yang menjajakan makanan khas matsuri (festival). Walaupun cuaca kurang bersahabat, para pengunjung tetap berkeliaran dengan menggunakan payung.


Kelompok ekstrakulikuler yang berorientasi dance menyelenggarakan tari-tarian dari tari tradisional, modern hingga yang khas dengan matsuri. Yang paling menarik adalah tarian kelompok MORNING MUSUKO yang memparodikan klip video grup girlband terkenal Morning Musume. Musume berarti anak perempuan dan Musuko berarti anak lelaki, sudah barang tentu para anggota Morning Musuko adalah mahasiswa pria yang berdandan manis dan cute ala Morning Musume. Sayangnya akibat terlalu asyik tertawa menonton Morning Musuko bernyanyi lip sing sambil nge-dance ala Morning Musume, saya lupa mengambil gambar buat kenang-kenangan.


Terakhir, yang menarik minat saya adalah panggung band mahasiswa yang tergabung dalam kelompok ekstrakulikuler musik. Sungguh tak disangka kalau kemampuan bermusik mereka sudah cukup baik dan mampu memainkan lagu-lagu musisi professional dengan baik. Bukan hanya cover band saja melainkan juga original band yang membawakan lagu ciptaan mereka sendiri. Menurut kabar salah satu dari band original ini akan membuat album indies (saya lupa nama grup ini, kalau ingat saya pasti tak akan ragu membeli album mereka).


Sedangkan cover band (band yang membawakan lagu musisi terkenal) yang paling menarik adalah “Soko-soko Dynamic“ yang merupakan cover band grup terkenal Tokyo Jihen. Walaupun ada beberapa cover band lain seperti Led Zeppelin, The Yellow Monkey, Sambo Master hingga X Japan, Soko-soko Dynamic benar-benar mencuri perhatian saya. Saya merasakan seakan-akan Tokyo Jihen sedang tampil LIVE didepan tanpa menyadari kalau didepan saya hanyalah anak-anak S1 tingkat empat yang akan lulus tahun depan.

Hujan berhenti turun ketika waktu menunjukkan pukul 3 sore. Jam 5 sore langit sudah berbuah menjadi gelap, maklumlah dimusim gugur waktu siang mulai lebih pendek dari pada waktu malam.

2008/11/01

Akademi Pachinko

Apa? Ada sekolah pachinko di Jepang? Begitulah kira-kira kesan pertama saya pada saat membaca berita di sebuah media cetak di Jepang. Walaupun memang pachinko merupakan sebuah industri raksasa di Jepang yang banyak menghasilkan uang, tetapi untuk urusan sekolah pachinko masih merupakan hal yang baru bagi saya. Mungkin karena saya menganggap pachinko sebagai arena judi yang tidak termasuk kategori untuk dipelajari di sekolah.

Bagi anda yang masih bingung dengan istilah pachinko itu seperti apa, anda bisa mencari infonya di Wikipedia. Singkatnya pachinko adalah sebuah permainan yang menggunakan mesin yang disebut pachinko parlor yang didesain seperti gabungan antara mesin slot dan pinball. Pachinko ini banyak ditemui di Jepang dan Taiwan, tetapi mungkin sulit ditemukan diluar kedua negara tersebut.

Suasana dalam pachinko dengan para pengunjung

Kembali ke masalah akademi pachinko, para murid yang belajar di sekolah ini berkisar antara 19 hingga 25 tahun dengan tidak menutup kemungkinan bagi para pekerja didunia bisnis pachinko yang ingin menambah ilmu untuk ikut belajar. Pelajaran yang diberikan mulai dari sistim dasar kerja mesin pachinko parlor, program animasi permainan, hingga marketing dan manajemen industri pachinko. Malah sekolah ini dilengkapi dengan laboratorium pachinko yang didesain mirip dengan suasana pachinko lengkap dengan mesin pachinko yang diatur berderet. Menurut kepala sekolah G&E Bussines School, sebuah akademi pachinko yang berdiri sejak 2006, kebanyakan lulusan sekolah mereka bekerja di pabrik pembuat mesin pachinko besar seperti Sankyo, Maruhan dan Sammy juga sebagai staff pengiklanan dan marketing di perusahaan pachinko.


Para siswa di laboratorium pelatihan akademi pachinko

Bisnis pachinko memang menggiurkan bagi para pengusaha di Jepang, mengingat jumlah para pengunjung yang menghabiskan uangnya di pachinko relatif besar. Apalagi jika melihat prosedur pendirian pachinko yang tidak terlalu rumit, asalkan sudah berjarak lebih dari 50 meter dari sekolah dan rumah sakit sebuah pachinko dapat didirikan. Untuk membayangkan betapa berlimpahnya uang bisnis pachinko, presiden direktur Sankyo dan Maruhan masing-masing masuk sebagai 40 besar daftar orang terkaya di Jepang oleh majalah Forbes.

Hanya saja perlu diingat, bisnis pachinko sulit sekali untuk bisa dilepaskan dari aktifitas Yakuza, gangster Jepang. Asal tahu saja, Yakuza berusaha untuk meninggalkan bisnis illegal dan memasuki berbagai area bisnis yang ditetapkan legal oleh pemerintah Jepang termasuk bisnis pachinko dan bisnis pertanahan. Memang pachinko merupakan bisnis yang sah, tapi bersaing dengan Yakuza juga merupakan suatu bisnis yang cukup menakutkan bagi para pengusaha.

Melihat betapa banyak limpahan Yen (uang Jepang) dan ikut campurnya gangster dalam bisnis pachinko, entah sampai kapan akademi pachinko ini bisa bertahan. Mungkin cuma fenomena sementara atau malah menjadi bisnis pelatihan baru? Paling tidak ada sebuah sekolah pelatihan dengan genre yang berbeda dengan akademi biasa.

2008/09/25

Bahasa melayu Belitung? Sama nggak dengan bahasa Malaysia?

Akhir-akhir ini saya melihat beberapa perdebatan kecil via internet tentang penggunaan bahasa lokal melayu belitung dalam dialog film laskar pelangi. Seperti apa memangnya bahasa belitung itu? apa benar mirip dengan bahasa malaysia?


Pulau Belitung yang dikelilingi 4 daratan besar, Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan dan Semenanjung Malaysia.

Saya sendiri bukanlah ahli bahasa, apalagi bahasa melayu yang dialeknya bejibun jumlahnya. Bahasa melayu hingga sekarang dipakai oleh beberapa negara di asia tenggara dengan nama yang berbeda. Di indonesia dikenal dengan nama bahasa indonesia, di malaysia dikenal dengan nama bahasa malaysia, di singapura, brunei dan daerah selatan thailand masih tetap dikenal dengan nama bahasa melayu. Rumpun bahasa melayu sendiri terbagi-bagi menjadi banyak dialek, tergantung daerah bahasa tersebut dipakai ditambah dengan pengaruh budaya setempat, lingkungan, dll menyebabkan bahasa melayu lokal semakin kaya dengan istilah-istilah khas.

Hal serupa juga berlaku bagi bahasa melayu di daerah belitung. memang mirip dengan bahasa melayu yang digunakan oleh mayoritas masyarakat malaysia, akan tetapi banyak juga istilah-istilah khas yang tidak akan ditemukan dalam bahasa malaysia. Anehnya, bahasa melayu belitung (menggunakan e pepet, contoh: betul) sendiri bila dibandingkan dengan bahasa yang mayoritas digunakan pulau tetangga dekatnya yaitu bangka (menggunakan e non pepet, contoh: metal, jerman) justu berlainan dialeknya. Walaupun banyak istilah kata yang sama artinya (berbanding terbalik dengan bahasa malaysia yang mirip dialek tetapi beda istilah). Ada pula dialek melayu yang dipakai di singkep (daerah kepulauan riau) dan pontianak yang memiliki dialek dan istilah kata yang sama dengan melayu belitung.

Contoh (diambil dari wikipedia):
* Standard Malay (formal) = Ke mana anda hendak pergi dengan basikal itu? Bolehkah saya ikut?
* Indonesian (formal) = Ke mana kamu akan pergi dengan sepeda itu? Bolehkah/boleh saya ikut?
* Indonesian (informal) = Lu mau naik sepada ke mana? Boleh ikut nggak?
* Minangkabau = Kau andak pai kama jo sapedo tu? Buliah ikuik indak?
* Palembang = Kau nak pergi ke mano ngan sepedo tu? Pacak melok dak?
* Terengganu = Mu nok gi mana naik basikal? Buleh ikut?
* Kelantan = Mu nok gi mana naik gerek? Buleh ikut?
* Kedah = Mana hang nak pi naik gerek tu? Ikut sat?
* Brunei = Kamana kau babasikal ah? Bulih ku turut?
* Sarawak = Ke sine kitak maok make basikal? boleh sik kamik ngekot?
* Sabah = Mana ko mo pigi sama itu beskal? Buli sia ikut ka?"

Coba bandingkan dengan bahasa melayu belitung:

* Belitung = Kao nak pegi kemane kan ketangin itu? Kuang ikut ke?

Masih banyak istilah kata yang berbeda dibanding dengan bahasa melayu lokal
daerah lain. Setidaknya, bahasa melayu belitung turut memperkaya perbendaharaan bahasa melayu yang tersebar dipelosok asia tenggara.

Beberapa contoh lain:
Indonesia - Melayu Belitung

anak-anak - biak-biak
coba - anju
bakar - tunu
berbohong - bebula'/ngembera'
pernah - isa'
bertengkar - besakat
pacar (berpacaran) - biak (bebiakan)
lambat(lelet) - lunti'
digebah (pukul) - dibelasah (malayu umum); dibanat (belitung)
mampus (kasar) - buntang (kasar) ; jengkat (kasar)
ribet - ritok
jalan-jalan - nganyau

Coba tebak padanan bahasa indonesia dari beberapa kata berikut:
- ngarao
- munji
- ngarong

NB.
Ada satu cara untuk menguji seseorang bisa berbahasa belitung atau tidak. Mintalah dia untuk berhitung cepat dari angka 1 hingga 10, karena penyebutan angka dengan bahasa belitung agak kurang awam.

2008/09/16

Munafik

Setelah lulus kuliah dan mendapatkan gelar sarjana S-1, saya pernah bekerja di sebuah perusahaan asing sebagai seorang technical sales. Walaupun kata technical tercantum, sebenarnya tugas saya lebih dititik beratkan kedalam tugas marketing. Salah satu tugas sampingannya adalah menjamu para customer demi hubungan baik atas nama perusahaan, dan biasanya jamuan dilaksanakan dengan cara menghibur para customer tersebut ditempat-tempat hiburan malam dikawasan Jakarta pusat. Hiburan macam apakah itu? Bisa saja hanya sekedar makan malam, karaoke, mengundang striptease atau membayar PSK untuk menghibur tamu.

Walaupun saya sendiri bukanlah termasuk kategori orang alim, namun hati kecil saya sebenar kurang suka dengan tugas sampingan seperti ini. Mungkin juga karena saya pribadi tidak suka dengan suasana dugem kehidupan malam. Beberapa teman kerja saya pernah mengomentari saya tentang hal ini, malah ada yang mengatakan saya sebagai orang munafik. Bukankah lebih baik nikmati saja apa adanya bersama bersama para customer yang dijamu, dari pada bathin tersiksa. Toh biaya hiburan juga ditanggung oleh perusahaan. Entah siapakah yang benar, tapi akhirnya saya berhenti dari pekerjaan tersebut setelah mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.

Hingga sekarang saya masih bertanya-tanya tentang kata munafik. Kata munafik sendiri sebenarnya berasal dari bahasa arab munafiq yang kira-kira berarti orang yang bertindak berlawanan dari prinsip dan kata-katanya sendiri. Kalau ditinjau dari sudut pandang agama islam, maka prinsip tersebut adalah keyakinan dan hukum-hukum islam. Lalu apakah karena saya ikut minum bir (atau minuman beralkohol lain) untuk mendampingi customer yang minum, mengajak atau membayar perempuan untuk dinikmati orang lain demi alasan pekerjaan juga termasuk tindakan munafik?

Marilah kita berbicara tentang trend bulan ramadhan yang dilakukan demi “menghormati” bulan penuh berkah yaitu peraturan pemerintah daerah untuk menutup kawasan hiburan selama bulan ramadhan. Entah apa alasan melakukan pemberlakuan peraturan tersebut. Apakah demi menghormati bulannya, agama islamnya, orang yang berpuasa ataukah pelanggan yang sedang menjalankan ibadah puasa?

Saya pernah membaca beberapa buku agama tentang makna ramadhan. Salah satu makna bulan suci ini adalah mengajak umat islam untuk meningkatkan kualitas ibadahnya dengan cara training ibadah selama satu bulan untuk kemudian dijaga konsistensinya selama satu tahun kedepan. Dengan demikian grafik kualitas ibadah semakin tahun bertambah akan semakin meningkat.

Jika mengacu pada kalimat diatas, penutupan tempat-tempat hiburan malam bisa dikatakan bukan untuk menghormati umat yang berpuasa ataupun agama islam itu sendiri. Apalah artinya kebaikan dan ibadah yang dilakukan selama bulan ramadhan untuk pada akhirnya justru mengumbar nafsu kembali setelah bulan ramadhan lewat. Jika ada yang menyatakan bahwa penutupan tempat-tempat hiburan hanyalah demi menghormati bulannya saja, maka saya segera akan mengacungkan jari menyatakan persetujuan. Hanya saja mungkin banyak orang yang akan marah dengan pernyataan ini.

Apakah tindakan tersebut sama saja dengan perbuatan munafik? Lalu siapakah sebenarnya yang munafik? Pemerintah yang membuat peraturan, pelanggan, pemilik tempat, atau para karyawan yang mencari nafkah lewat tempat tersebut? Atau malah saya sendiri yang berbuat munafik dengan menulis unek-unek ini?

Walahualam.

NB. Beberapa teman pernah mengatakan bahwa minum minuman beralkohol (seperti bir) tidak berdosa asalkan tidak mabuk. Menurut saya ini hanya alasan pembenaran diri yang dibuat-buat, akan tetapi masih banyak orang yang mengaku muslim masih melakukannya. Selama sengaja tidak meminumnya, menggunakan alkohol untuk pelarut, minyak wangi, minyak gosok atau penggunaan sebagai penyedap masakan masih dibolehkan. Untuk kategori penyedap masakan, alkohol yang dicampur selama proses pemasakan akan menguap dengan mudah selama proses pemanasan. Berbeda dengan penambahan setelah masakan jadi apalagi dengan meminumnya secara langsung. Ini adalah pendapat saya pribadi.

2008/09/11

Parkir Motor Kampus

Akhir-akhir ini, aku cukup dipusingkan dengan masalah parkir di sekolah (Universitas Shizuoka.) Negara maju seperti Jepang memang memiliki masalah lahan parkir yang semakin besar, bersamaan dengan meningkatnya tingkat penjualan dan kepemilikan kendaraan bermotor, terutama mobil. Apalagi kalau diingat Jepang termasuk negara industri mobil besar dunia, sehingga bisa dimaklumi kalau mobil-mobil yang berseliweran di Jepang sangat banyak macam, model dan jumlahnya.

Yang membuat aku pusing bukan masalah parkir mobil, toh aku tidak memiliki satu biji mobilpun. Statusku yang cuma mahasiswa hanya paling kuat untuk memiliki motor saja, itupun motor skuter. O iya, Jepang mengklasifikasi jenis motor dan unten menkyo (Surat Ijin Mengemudi) berdasarkan tingkat cc kendaraan、tiap jenis motor memiliki jenis menkyo masing-masing dengan tingkat ujian berbeda.


1. Gentsuki (skuter) 50 cc atau kurang
2. Chuugata (mesin sedang) 51 - 125 cc
3. OOgata (mesin gede) 126 - 400 cc

Kampusku memulai tahun ajaran 2008 dengan peraturan baru yang bikin aku kesal, walaupun aku memahami maksud mereka yang ingin mengatur kendaraan siswanya. Setiap sepeda dan motor harus dikasih stiker (sejenis peneng) yang menyatakan bahwa sepeda/motor dengan stiker dimiliki oleh siswa. Tanpa stiker, sepeda akan diangkut oleh petugas untuk disingkirkan dan motor dilarang masuk/parkir dikampus. Bagaimana dengan mobil? Jangankan parkir, mobil siswa masuk kampus aja harus pakai surat ijin dari satpam. Itupun dengan syarat kondisi darurat.


Memangnya kenapa aku harus kesal? Alasan apa aku nggak boleh memperoleh stiker untuk ditempel di Gentsuki-ku? Jawaban pengurus kampus sederhana saja. Pemilik motor harus memiliki alamat tinggal dengan radius sejauh lebih dari satu kilometer dari kampus. Jika kurang dari 1 kilometer, dipersilahkan untuk jalan kaki atau naik sepeda supaya para siswa bisa sedikit berolahraga. Walaupun aku sudah komplain dengan berbagai alasan, mereka tetap saja bilang peraturan adalah peraturan.


Sebenarnya sih aku nggak keberatan jalan kaki dari kos-kosan kekampus. Masalahnya adalah waktu yang dipakai untuk jalan kaki bagiku bisa digunakan untuk hal lain. Lumayan kan waktu 2x15 menit dipakai buat kerja part-time? Alternatif lainnya adalah pakai sepeda. Sejak punya motor, sepedaku sudah jadi barang rongsokan dan dibuang. Apa aku harus beli sepeda lagi hanya karena motorku tidak boleh parkir dikampus?


Terpaksa motorku mulai diparkir di lapangan besar sebelah kampus yang biasanya digunakan untuk umum. Itupun tidak berlangsung lama, karena ternyata siswa yang bernasib sama denganku berjumlah cukup banyak. Hasilnya, parkir dilapangan besar itupun ditutup untuk siswa dan dijaga oleh kakek-kakek galak yang siap menyemprot siswa kampus tetangga yang berani parkir motor disitu.


Bagaimana sekarang? Sekesal-kesalnya, tetap saja nggak bisa masuk area parkir dalam kampus ataupun parkir di lapangan tetangga. Ujung-ujungnya parkir di area parkir khusus sepeda, sambil main kucing-kucingan sama petugas satpam supaya jangan sampai ketangkap parkir motor ditempat parkir khusus sepeda. Hal ini nggak tau bisa sampai kapan, karena jumlah siswa yang pakir motor di area ini semakin banyak (otomatis semakin gampang ketahuan sama petugas satpam). Benar-benar reseh.......