2009/01/19

Industri yang tidak terpengaruh krisis

Di daerah Yurakucho pusat kota Tokyo, tepatnya di gedung Tokyo International Forum tampak gadis-gadis muda cantik nan seksi berkumpul akhir desember tahun lalu. Ada apakah gerangan? Akhir desember adalah saat banyak perusahaan menyelenggarakan bounenkai (semacam pesta tutup tahun) dengan para karyawannya. Kumpulan cewek-cewek cakep dan seksi itu juga sedang melaksanakan bounenkai seperti karyawan perusahaan lainnya, hanya saja mereka adalah karyawan industri film porno. Menurut kabar orang dalam, mereka sedang merayakan stabilnya kondisi pasar perfilman porno di Jepang.

Ketika industri otomotif dan elektronik sedang gencar memangkas produksi, jumlah karyawan dan ongkos demi menyelamatkan industri mereka, industri film porno justru terlihat tidak terpengaruh imbas krisis ekonomi moneter. Menurut salah satu peserta bounenkai, hadiah permainan bingo dalam pesta saja memasukkan acara jalan-jalan ke luar negeri. Belum lagi aktris top andalan perusahaan mereka mendapatan bonus dari jumlah setengah juta hingga 1 juta yen. Pokoknya setiap orang terlihat berhura-hura. Sampai-sampai seorang tamu merasa acara ini terlalu menyolok mengingat orang-orang lain sedang berhemat mengencangkan tali ikat pinggang mereka akibat resesi ekonomi..


Interior lantai dasar dalam gedung Tokyo International Forum

Tidak semua tamu merasa risih seperti yang dikemukakan diatas. Beberapa tamu lain malah merasakan kalau acara pesta kurang mantap dan kurang seksi, malah mereka berharap lebih gila-gilaan mengingat penyelenggara adalah produser film porno. Tak tahunya para produser hanya menyelenggarakan pesta biasa lengkap dengan hiburan para penyanyi terkenal diatas panggung, tanpa ada hal-hal aneh dan vulgar.

Para pekerja industri pornografi ini menyatakan bahwa perusahaan mereka mendapatkan keuntungan dalam berbisnis berkat deretan av idol terkenal yang terikat kontrak dengan perusahaan sebagai mesin uang mereka. Tak perduli betapa buruknya kondisi ekonomi dan resesi yang melanda Jepang, selalu saja ada permintaan konsumen untuk produk mereka.

Terlepas dari krisis ekonomi ataupun krisis moral, Maria Ozawa dkk akan tetap eksis dan siap memenuhi permintaan pelanggan dengan produk-produk mereka. Adakah yang masih mau bilang seluruh industri terimbas krisis moneter? Yang satu ini sepertinya tidak.

AV idol = Adult Video idol = Artis film dewasa (porno).

(sumber: dari berbagai macam media cetak Jepang)

2009/01/18

Krisis Ekonomi di Jepang dan Industri Otomotif

Catatan: Saya bukan pengamat ekonomi profesional, apalagi ahli ekonomi.

Semenjak berawalnya krisis moneter di USA, hampir seluruh negara yang berhubungan dengan USA, baik secara politik maupun ekonomi ikut terimbas. Jepang yang notabene termasuk negara yang memiliki pondasi ekonomi kuat juga ikut kena imbasannya. Bagaimana tidak, banyak produk Jepang (terutama industri mobil) yang dipasarkan di USA harus mengalami penurunan tingkat penjualan akibat besarnya nilai tukar Yen (mata uang Jepang) terhadap Dollar (mata uang USA). Di Jepang sendiri istilah Endaka kembali melesat menjadi kata yang sering diucapkan oleh para pengamat ekonomi amatiran maupun professional.
(En = cara orang Jepang menyebut Yen, Daka = Taka = tinggi, Endaka = tingginya nilai Yen)


Dengan penurunan penjualan, otomatis produksipun ikut berkurang ditambah dengan ongkos produksi yang turut membengkak dan turunnya daya beli masyarakat terhadap produk Jepang diluar negeri. Yang paling merasakannya adalah industri mobil, baik produsen langsung yaitu pabrik-pabrik raksasa maupun industri penyangganya (sub-kontraktor) yang berupa pabrik-pabrik kelas menengah kebawah. Perusahaan kecil tempat aku pernah Arubaito (kerja sambilan) yang mengerjakan spare part pabrikan mobil HONDA juga akhirnya tutup dan pemiliknya akhirnya ikutan kerja sebagai karyawan biasa di pabrik induknya. Masih untung bagi beliau yang masih bisa bekerja, banyak karyawan lain justru harus pasrah di kubi (istilah Jepang untuk PHK) atau dengan bahasa halusnya resutora (dari kata restrukturisasi).

Yang terlihat paling menderita adalah pabrikan kendaraan bermotor, khususnya mobil dan perusahaan alat-alat elektronik. Perusahaan elektronik raksasa SONY dikabarkan akan merampingkan jumlah karyawannya dengan mem-PHK 8.000 orang karyawannya, grup TOYOTA sendiri berencana memangkas hingga 3.000 orang, lalu disusul NISSAN dan HONDA dengan rencana meng-kubi hingga 1.500 orang karyawan mereka masing-masing. Ingat! Ini hanya perusahaan induk, tidak termasuk sub-kontraktor mereka. Bayangkan saja pabrik mobil TOYOTA yang akan memecat 3.000 orang karyawannya, bagaimana pula dengan pabrik-pabrik lain yang memproduksi spare part untuk suplai mobil TOYOTA seperti dashboard, kaca, lampu, rem, jok mobil hingga kaca spion? Ini hanya TOYOTA saja, belum lagi pabrik penyuplai komponen otomotif merek raksasa lain seperti NISSAN, HONDA, dll sehingga angka-angka diatas bisa melampaui jumlah karyawan SONY yang di-kubi. Bagaimana dengan pekerja kontrak? Sebelum mereka memberhentikan para karyawan tetap, tentu saja pekerja kontrak sudah terlebih dahulu diputuskan kontraknya secara sepihak.


Salah satu contoh kei-jidousha produksi SUZUKI

Kemanakah nama industry mobil besar SUZUKI? Ternyata walaupun grup SUZUKI juga terkena imbas krisis, mereka sedikit lebih mendingan dari pada grup-grup besar diatas. Hal ini disebabkan oleh orientasi produksi mobil SUZUKI di Jepang yang lebih memfokuskan konsumsi dalam negeri. Di tahun-tahun terakhir sebelum krisis moneter USA, ketika TOYOTA, NISSAN dan HONDA sedang memusatkan perhatian mereka untuk ekspansi penjualan di luar negeri khususnya USA dan negara-negara Eropa, grup SUZUKI ternyata lebih memilih untuk meraih pasar dalam negeri dengan memperbesar jangkauan penjualan Kei-Jidousha (mobil dengan cc kecil sekitar 660 cc semacam karimun). Paling tidak strategi grup SUZUKI cukup sukses untuk lebih bisa bertahan dibandingkan grup besar lain, walaupun faktor keberuntungan tidak terlepas dari strategi pemasaran tersebut.

(sumber: dari berbagai macam media Jepang)

2009/01/16

Kanamara Matsuri di Kawasaki, Jepang

Catatan: Postingan ini membicarakan festival budaya.

Kalau ngomong soal yang aneh-aneh, Jepang termasuk jagoannya. Dari soal makanan, festival sampai kuil, ada saja yang aneh. Pernahkah anda membayangkan ada kuil yang nyerempet-nyerempet tema seks? Postingan ini membahas festival yang diselenggarakan berdasarkan tema tersebut.

Ada dua masturi (Japanese festival) terkenal di Jepang yang dilaksanakan berdasarkan tema berkenaan dengan seks yaitu Kanamara Matsuri dan Hounen Matsuri. Seperti umumnya matsuri di Jepang yang disponsori oleh Jinja (kuil Shinto) atau Otera (kuil Buddha), kedua matsuri ini juga disponsori oleh Jinja setempat. Yang pertama Kanamara Matsuri diselenggarakan oleh Kanayama Jinja, sedangkan Hounen Matsuri diselenggarakan oleh Tagata Jinja di propinsi Aichi dekat Nagoya. Kali ini saya hanya membahas Kanamara Matsuri (Festival phallus besi) saja.


Mikoshi berbentuk phallus siap untuk dipanggul dan diarak dari Jinja

Kanamara Matsuri (かなまら祭) biasanya diselenggarakan pada hari minggu pertama pada awal bulan april di daerah Kawasaki, propinsi Kanagawa, Jepang. Menurut legenda setempat yang berdasarkan cerita Kojiki bagian kisah Kagutsuchi si dewa api, seorang gadis cantik dirasuki oleh setan jahat yang telah mengebiri dua mempelai prianya pada malam pengantin dengan menggunakan gigi setannya. Setan jahat ini dibasmi oleh seorang tukang besi yang bersenjatakan batangan besi berbentuk phallus yang merontokkan gigi si setan jahat. Senjata si tukang besi inilah yang menjadi pertanda Kanayama Jinja dan juga tema Kanamara Matsuri yang sudah diselenggarakan sejak jaman Edo. Menurut kabar, pada jaman Edo para PSK ramai mengunjungi Kanayama Jinja untuk meminta perlindungan dari penyakit (jaman itu sipilis kali?) serta keberuntungan dalam berbisnis. Hal ini berlanjut ke masyarakat sekitar yang ramai mengunjungi kuil terutama untuk memohon kesuburan (memperoleh keturunan) hingga melahirkan tradisi matsuri unik ini.


Menunggang phallus pahatan dari kayu

Jaman sekarang festival ini dijadikan ajang untuk pengumpulan dana memerangi HIV dan penyakit AIDS selain tentu saja sebagai atraksi wisata hiburan dengan adanya mikoshi - 神輿(miniatur perwakilan Jinja yang dipanggul keliling) juga arak-arakan. Pada hari matsuri (mungkin juga pada hari biasa) banyak sekali dijual bermacam-macam aksesoris dan makanan khas matsuri. Khas Kanamara Matsuri? Hehehe.... tentu saja barang khas matsuri yang satu ini adalah phallus dan pasangannya. Dari pajangan, gantungan kunci hingga permen lollipop. Kebayang nggak menghisap permen lollipop berbentuk phallus? Festival yang gila beginian mungkin cuma ada di Jepang.


Itu tuh lollipop khas Kanamara Matsuri (ada yang mau??)

2009/01/08

Bokura no kenkyusitsu (僕らの研究室)

I don’t know what kind of topic that I want to write in this blog, so.... by this opportunity I want to introduce our research lab to you. The meaning of title above is "Our Research Laboratory".


Almost all of our lab members gathering for welcome party at the 2nd floor laboratory

It is a material science research group located in Hamamatsu Japan, supervised by two professors Suzuki-sensei and Wakiya-sensei plus one associate Sakamoto-sensei. The laboratory consist 4th year under graduate students and graduate students (master and doctor degree) and a special student status, kenkyuusei (research student). Well, I was a research student for 1 year before because of my lack knowledge about material science (I got bachelor degree from chemistry) and I was need an introduction course to material science and also Japanese language through research student time. Perhaps it’s a kind of matriculation.


Members of 3rd floor student room

By the way, I am the only non Japanese student in my lab, but everybody in here is very helpful to me. They never refuse to help me for my annoying question about language or even the experiment itself. Well, thanks so much guys. From October 2008 to January 2009, Hana Ursic a doctoral student from Slovenia visit us as visitor researcher and make me not the only one foreigner in this lab for 3 months. Since I didn't meet her and say farewell when she return to Ljubljana Slovenia, I dedicating this posting for our say good bye to her.

After 飲み会 (nomikai) - a kind of drinking party for Hana

Andori, Ookushi, Iwasaki, Uchida, Murase, and Sawamura

Just like another research lab activity, we have routine seminars, experiments, etc. But I want to talk about our non-research activities in here. You can see in the picture that we held bounenkai and shinnenkai (party around new year), welcome party for new member, karaoke or even softball competition.


For the first time that our lab team got the softball winner cup ( 2008 ) in Aichi province

Well, I never play softball or baseball before I came to Japan, but I have fun when I played it for the first time. You know that baseball or 野球 (yakyuu) in Japanese is the most famous team-sport game in Japan while soccer/football is the second. When I was playing in the game, I didn't know the rule even a little bit. My friends told me just hit the ball as possible I can and then run to base that located on my right side. Hahahaha....funny and interesting.


Everybody eat from 鍋 (nabe) a kind of japanese pan for preparing hot dishes (vegetables, mushroom, kimchi, meat, etc) especially in winter